Rabu, 18 Juni 2014

Mengapa lipatan ketiak menghitam

Diposting oleh Unknown di 08.27 0 komentar
Masalah pigmentasi mungkin adalah masalah yang paling banyak dikeluhkan oleh mereka yang datang ke klinik kecantikan atau dokter estetika. Yang klasik seperti flek, kulit kusam dan bekas jerawat. Namun masalah pigmentasi juga bisa menyerang daerah yang ‘kurang lazim’ seperti daerah lipatan ketiak. Pertanyaan paling mendasar adalah mengapa daerah tersebut bisa lebih hitam daripada sekitarnya. Berikut beberapa alasan yang dapat menjelaskannya :
  • Masalah genetik. Pada ras ras dengan kulit hitam, seperti Afro – America, warna dari folikel rambut (akar rambut) itu sendiri sudah berwarna gelap, hal ini akan menimbulkan kesan berwarna kehitaman pada kulit.
  • Beberapa bekas infeksi, terutama infeksi jamur pada daerah ketiak mengingat daerah tersebut adalah daerah yang lembab sehingga mudah terjadi infeksi jamur. Hal ini biasanya terjadi pada orang dengan tingkat higienis yang kurang.
  • Beberapa bahan seperti alcohol dan aluminium dalam deodorant dapat memicu timbulnya warna kehitaman dengan alasan yang belum jelas.
  • Kebiasaan bercukur dapat menimbulkan warna kehitaman apabila pisau cukur menyebabkan luka yang sangat kecil (microlesi) pada daerah tersebut sehingga terjadilah pelepasan pigmen akibat peradangan yang terjadi.
  • Adanya gesekan yang terus menerus pada daerah tersebut. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang gemuk terutama pada bagian lengan.
  • Penumpukan kulit mati (dead skin) pada daerah tersebut juga akan menyebabkan ketiak tampak menghitam.

Untuk penanganan hal tersebut memang tidak lah mudah, karena yang pertama kali harus kita temukan adalah penyebab yang mendasarinya. Modifikasi gaya hidup dan pemberian terapi yang tepat adalah kunci sukses untuk terapi hal tersebut. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah pigmen pada lipatan ketiak antara lain :
  • Menjaga higiensi daerah tersebut. Keringkan daerah tersebut sampai kering bila berkeringat banyak atau setelah mandi, hal ini dapat mencegah resiko timbulnya infeksi jamur pada daerah tersebut.
  • Hindari produk produk deodorant yang banyak mengandung alcohol dan aluminium. Disarankan mencari produk untuk tipe kulit sensitive / hypoallergenic.
  • Hindari bercukur terlalu sering, untuk alterfnatif pengganti anda dapat menggunakan laser hair removal. Jika memang harus bercukur, gunakan pelindung pada daerah tersebut, misalnya menggunakan shaving cream yang tidak banyak mengandung bahan kimia.
  • Jika penyebabnya adalah karena gesekan, penurunan berat badan dan ukuran lengan bagian dalam mungkin akan membantu mengurangi gesekan tersebut.
  • Gunakan produk produk yang dapat mengatasi masalah pigmentasi seperti vitamin C atau hidrokuinon. Khusus penggunaan hidrokuinon, harus benar benar diawasi oleh dokter karena resiko terjadinya alergi / iritasi yang cukup besar. Kulit ketiak memiliki struktur yang berbeda dengan kulit wajah (lebih sensitif), ada baiknya anda mengoleskan sedikit krim tersebut pada suatu area kecil di sana dan tunggu beberapa jam. Apabila tidak terjadi reaksi yang tidak diinginkan, maka penggunaan bahan tersebut relatif aman untuk anda.
  • Gunakan produk depilatory cream, produk tersebut bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan folikel rambut setelah anda melakukan pencukuran, waxing atau laser hair removal.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan terapi yang paling tepat dan hasil yang maksimal

Sparkling skincare
BB ; 26B46E6E
SMS/WA : 082144130443 / 081703018660

Selasa, 10 Juni 2014

Pengaruh vitamin E bagi kulit

Diposting oleh Unknown di 02.43 0 komentar
Banyak sekali perdebatan tentang efek vitamin E pada kasus jerawat. Ada yang mengatakan vitamin E baik untuk pengobatan jerawat dan bekas jerawat, namun ada juga yang mengatakan vitamin E justru dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Lalu bagaiamana pengaruh vitamin E terhadap jerawat, apakah memperbaiki atau malah memperburuk?

Sebelumnya mari kita ulas sedikit tentang vitamin E. Vitamin E adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak yang memiliki fungsi sebagai antioksidan yang cukup poten. Fungsi anti oksidan ini adalah melindungi sel sel dari radikan bebas sehingga kerusakan sel dapat dicegah. Jika kita berbicara tentang vitamin E, kita harus mengenal ada dua jenis dari vitamin E yaitu tocopherol dan tocotrienol. Yang seringkali ditemukan dan dibahas pada berbagai artikel adalah dari jenis tocopherol ini, terutama alfa tocopherol. Vitamin E terdapat dalam dua sediaan yaitu dalam sediaan oral (dikonsumsi dengan cara ditelan, biasanya dalam bentuk soft gel) dan topikal (untuk pemakaian luar seperti krim dan serum). Sediaan oral biasanya berkisar dari 100 UI – 400 UI.

Berdasarkan penelitian, vitamin E memiliki banyak sekali manfaat untuk kulit, antara lain :
  • Mencegah pengeluaran sebum / minyak yang berlebihan
  • Melindungi sel sel kulit dari radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini
  • Mengurangi reaksi peradangan pada kulit
  • Bersifat fotoprotektif, dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV (terutama jika dikombinasi dengan vitamin E)
  • Menstabilkan fungsi barier kulit sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri
  • Menjaga kadar retinol (derivat vitamin A) dalam batas normal

Dari keterangan di atas, kita ketahui bahwa pemberian vitamin E dapat mencegah pengeluaran minyak berlebih sehingga dapat membantu mengatasi jerawat karena salah satu penyebab jerawat adalah produksi minyak berlebih, namun yang harus dicatat, fungsi tersebut hanya berlaku untuk penggunaan per oral saja, tidak untuk penggunaan topikal. Biasanya sediaan vitamin E dalam bentuk soft gel seringkali digunakan secara topikal dengan cara mengoleskan isi soft gel ke wajah. Harus diingat sediaan vitamin E adalah dalam bentuk minyak, sehingga jika diaplikasikan pada jenis kulit berminyak, potensi terjadi jerawat justru akan meningkat.

Teori lain menyebutkan peranan vitamin E pada acne dipengaruhi juga oleh rumus kimianya. Vitamin E dari bahan natural (D – Alfa tocopheryl) memiliki kualitas yang lebih baik dibanding vitamin E sintetik (D1 – Alfa tocopheryl) dan lebih cenderung dapat mencetuskan jerawat. Sedangkan beberapa teori lain mengatakan tidak ada bukti nyata yang dapat menjelaskan vitamin E dapat membantu meredakan acne atau malah memperparah acne. Meskipun masih menjadi perdebatan, ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan yaitu penggunaan vitamin E secara topikal (terutama golongan alfa tocopherol) tidak disarankan pada jenis kulit berminyak atau yang rentan berjerawat. Yang kedua, vitamin E dalam bentuk soft gel sebaiknya tetap digunakan secara per oral sesuai aturan pemakaian, bukan dijadiakan pemakaian topikal. Yang ketiga, gunakan vitamin E dengan kualitas yang baik (dari sumber natural seperti buah buahan) untuk mengurangi resiko terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
 

Supplier Cream Kecantikan dan Perawatan Wajah Aman Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting